METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN TANJUNGSARI I DAN SDN MEKARPOHACI III
DOI:
https://doi.org/10.57171/jt.v2i1.290Keywords:
Metode Pembelajaran, Metode Inkuiri, Berpikir KritisAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dalam mata pelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan Kuasi Eksperimental. Pemilihan subyek penelitian secara acak yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan dapat diketahui metode inkuiri memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Uji perbedaan rata-rata gain didapat kemampuan berpikir kritis IPA mencapai lebih dari 50% yaitu sebesar 70,1% dengan kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri memberikan pengaruh positif bagi pembelajaran IPA dan terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis IPA melalui metode inkuiri dengan siswa yang menggunakan pembelajaran direct instruction. Diketahui hasil postes nilai rata-rata kelas kontrol adalah 51.71 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 74,05. Dengan kata lain kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran inkuiri dalam mata pelajaran IPA dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa.
References
Abdurachman. (1997). Model Pengembangan dan Penggunaan Alam Sekitar sebagai Sumber Belajar. Bandung: Idola of Indonesia.
Arifudin, O. (2020). Psikologi Pendidikan (Tinjauan Teori Dan Praktis). Bandung : Widina Bhakti Persada.
Arifudin, O. (2021). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung
Johnson. (2009). Berpikir Kritis dan Kreatif. Bandung: MLL.
Liliasari. (2003). Peningkatan Mutu Guru dalam Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Sekolah Lanjutan. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol. 3.
M. Kamsad, P. (2012). Model-model Pembelajaran Berbasis PAIKEM. Tangerang: Pustaka Mandiri.
Permendiknas. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran BErorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sofyan, Y. (2020). Peranan Konseling Dosen Wali Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Swasta Wilayah LLDIKTI IV. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 10(2), 237–242.
Suwarna. (2008). Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Syach, A. (2020). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Dengan Metode Student Facilitator And Explaining Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Tahsinia, 1(2), 155–168.
Syaefudin, U. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Musyadad, V. F. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ipa Pada Konsep Perubahan Lingkungan Fisik Dan Pengaruhnya Terhadap Daratan. Jurnal Tahsinia, 1(1), 1–13
Ulfah. (2019). Peran Konselor Dalam Mengembangkan Potensi Peserta Didik. Jurnal Tahsinia, 1(1), 92–100.
Ulfah, U. (2020). Implementasi Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dalam Kurikulum 2013. Jurnal Tahsinia, 1(2), 138–146.
Winkel, W. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Chika Gianistika, Dede Ajeng Arini, Syifa Azizah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.












